Rabu, 26 Oktober 2011

CARA BERSOSIALISASI BERSKAP DAN BERGAUL

A.       PROSES SOSIALISASI
            Proses pembimbingan individu ke dalam dunia social disebut Sosoalisasi. Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya agar ia menjadi anggota yang lebih baik dalam masyarakat dan dalam berbagai kelompok khusus. Sosialisasi dapat dianggap sama dengan pendidikan. Sosialisasi adalah soal belajar.Dalam proses sosialisas individu belajar tingkah laku, kebiasaan serta pola-pola kebudayaan. Juga ketrampilan sosial seperti berbahasa, bergaul, berpakaian dan cara makan. Seluruh proses sosialisasi berlangsung dalam interaksi individu dengan lingkungannya.
  1. Proses sosialisasi adalah proses belajar, yaitu suatu proses akomodasi dengan mana individu menahan, mengubah implus-implus dalam dirinya dan mengambil oper cara hidup atau kebudayaan masyarakat.
  2. Dalam proses sosialisasi itu individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nilai dan tingkah laku, dan standar tingkah laku dalam masyarakat di mana dia hidup.
  3. Semua sifat dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkannya sebagai suatu kesatuan sistem dalam diri pribadinya.
B.       FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SOSIALISASI
            Dalam proses sosialisasi individu berkembang menjadi suatu pribadi atau makhluk sosial. Pribadi atau makhluk social ini merupakan kesatuan integral dan sifat-sifat individu yang berkembang melalui proses sosialisasi, sifat mana mempengaruhi hubungannya dengan orang lain dalam masyarakat.
  1. Sifatdasar                                     4. Lingkungan
  2. Lingkungan prenatal                     5. Motivasi
  3. Perbedaan individual
Metode-metode yang dipergunakan oleh orang dewasa atau masyarakat dalam mempengaruhi proses sosialisasi anak dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu.
  1. Metode ganjaran dan hukuman, tingkah laku anak yang salah, tidak baik, tercela, kurang pantas,tidak diterima oleh masyarakat mendapatkan hukuman, sedangkan tingkah laku yang sebaiknya mendapatkan ganjaran. Hukuman dapat berupa hukuman badan (pukulan), dapat pula berupa hukuman sosial (diasingkan, dikurangi hak-haknya, dikucilkan dan sebagainya).
  2. Metode didactic teaching. Dengan metode ini kepada anak diajarkan berbagai macam pengetahuan, dan ketrampilan melalui pemberian informasi, ceramah dan penjelasan. Metode ini digunakan dalam pendidikan sekolah, pendidikan agama, pendidikan kepramukaan, dan sebagainya.
  3. Metode pemberian contoh. Dengan contoh itu terjadi proses imitasi (peniruan) tingkah laku dan sifat-sifat orang dewasa oleh anak.

C.       MEDIA SOSIALISASI
Media sosialisasi merupakan tempat dimana sosialisasi itu terjadi atau disebut juga sebagai agen sosialisasi (agent of socialization) atau sarana sosialisasi.Yang dimaksud dengan agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang membantu seseorang individu menerima nilai-nilai atau tempat di mana seorang individu belajar terhadap segala sesuatu yang kemudian menjadikannya dewasa.
Secara rinci, beberapa media sosialisasi yang utama adalah.
1.      Keluarga
Anak yang barulahir (bayi) mengalami proses sosialisasi yang paling pertama adalah di dalam keluarga. Dari sinilah anak pertama kali mengenal lingkungan social dan budayanya, juga mengenal seluruh anggota keluarganya–ayah, ibu, dan saudara-saudaranya—sampai anak itu mengenal dirinya sendiri.
2.      Kelompok Bermain
Kelompok bermain baik yang berasal dari kerabat, tetangga maupun teman sekolah—merupakan agen sosialisasi yang pengaruhnya besar dalam membentuk pola-pola perilaku seseorang. Di dalam kelompok bermain, anak mempelajari berbagai kemampuan baru yang acap kali berbeda dengan apa yang mereka pelajari dari keluarganya.
Di dalam kelompok bermain individu mempelajari norma nilai, kultural, peran, dan semua persyaratan lainnya yang dibutuhkan individu untuk memungkinkan pertisipasinya yang efektif di dalam kelompok permainannya.
3.      Sekolah
Sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga.Sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak, serta mempersiapkannya untuk penguasaan peranan-peranan baru di kemudian hari—di kala anak atau orang tidak lagi menggantungkan hidup nya pada orang tua atau keluarganya.




4.      Lingkungan Kerja
Di dalam lingkungan kerja inilah individu saling berinteraksi dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku di dalamnya.

5.      Media Massa
Dalam kehidupan masyarakat modern, komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting terutama untuk menerima dan menyampaikan informasi dari suatu pihak kepihak lain. Akibat pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam waktu yang sangat singkat, informasi-informasi tentang peristiwa-peristiwa, pesan, pendapat, berita, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya dengan mudah diterima oleh masyarakat, sehingga media massa—surat kabar, TV, film, radio, majalah, dan lainnya—mempunyai peranan penting dalam proses transformasi nilai-nilai dan norma-norma baru kepada masyarakat.
Proses sosialisasi tidak selalu berjalan lancer karena adanya sejumlah kesulitan diantaranya:
  1. Kesulitan ekonomi
  2. Polanorma yang beragam atau bertentangan
  3. Perubahan-perubahan sosial yang terlalu cepat dan beragam.




 
 












PENUTUP

Kesimpulan
  1. Proses sosialisasi
Sosialisasi adalah soal belajar.Dalam proses sosialisasi individu belajar tingkah laku, kebiasaan serta pola-pola kebudayaan. Juga ketrampilan social seperti berbahasa, bergaul, berpakaian dan cara makan. Seluruh proses sosialisasi berlangsung dalam interaksi individu dengan lingkungannya.
  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi
    1. Sifat dasar
    2. Lingkungan prenatal
    3. Perbedaan individual
    4. Lingkungan dan,
    5. Motivasi.
    6. Media sosialisasi
  1. Keluarga
  2. Kelompok bermain
  3. Sekolah
  4. Lingkungan kerja
  5. Media massa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar